Loading...
Komisaris Utama
Pertama-tama kami ingin memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya, sehingga PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (“Perseroan”) dapat melalui tahun 2019 dengan pencapaian kinerja operasional dan keuangan yang memuaskan. Perkenankanlah kami menyampaikan laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris atas perkembangan dan pengelolaan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2019.
Kondisi ekonomi global pada tahun 2019 semakin tak menentu terutama sebagai imbas dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang berkepanjangan. Ketegangan ASTiongkok telah memicu kontraksi ekonomi di berbagai negara dan menekan volume perdagangan dunia. Perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia sudah mengarah pada tanda-tanda resesi di sejumlah negara, turunnya kepercayaan konsumen dan meningkatnya gejolak pasar. Negara-negara mitra dagang AS dan Tiongkok, termasuk Indonesia, telah mengalami perlambatan ekonomi sebagai dampak langsung maupun tidak langsung dari perseteruan kedua negara dengan ekonomi terbesar dunia tersebut.
Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, di tahun 2019 dampak perang dagang terhadap perekonomian Indonesia terasa lebih signifikan. Melemahnya harga komoditas di pasar global, terutama batu bara, menekan volume perdagangan ekspor. Sementara aktivitas ekonomi nasional masih tertahan karena adanya perhelatan nasional pemilihan umum legislatif dan Presiden-Wakil Presiden pada bulan April 2019. Banyak kalangan usaha bersikap menunggu hingga situasi dianggap lebih kondusif dan kabinet baru terbentuk. Pelambatan ekonomi domestik tak dapat dihindari. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara tahunan hanya mencapai 5,02%, lebih rendah dibandingkan 5,17% pada tahun 2018, sebagai imbas dari perlambatan ekonomi global.
Direksi telah menyusun rencana bisnis tahun 2019 dengan asumsi-asumsi yang moderat dan proyeksi pertumbuhan yang realistis. Dewan Komisaris mendukung strategi Perseroan untuk memperluas pasar ekspor terutama ke negara-negara kawasan ASEAN yang masyarakatnya memiliki banyak kemiripan dalam kehidupan sosial dan budaya. Hal ini telah terbukti dengan penerimaan pasar Filipina atas produk Sido Muncul yang melampaui prediksi sejak ekspor perdana ke Filipina di akhir tahun 2018 lalu. Namun demikian, potensi pasar domestik yang belum tergarap masih sangat besar terutama di wilayah Indonesia Bagian Timur. Perseroan perlu meningkatkan kapabilitas distributor untuk memperluas basis konsumen baik di pasar tradisional maupun modern trade.
Kondisi-kondisi eksternal yang terjadi di sepanjang tahun 2019 tentu telah menjadi perhatian Direksi untuk mencermati peluang dan tantangan yang ada serta merumuskan berbagai inisiatif strategis bagi kemajuan usaha Perseroan. Menurut pandangan Dewan Komisaris, Direksi berhasil menerapkan strategi bisnis yang tepat untuk merespons kondisi pasar yang dinamis.
Secara keseluruhan, kinerja tahun 2019 lebih kuat dari tahun sebelumnya. Terlepas dari kondisi perekonomian yang menantang, Direksi berhasil menjaga keberlanjutan pertumbuhan usaha yang positif dengan kinerja keuangan yang sangat sehat. Inisiatif efisiensi telah menghasilkan pertumbuhan kuat dalam profitabilitas.
Kinerja ekspor mengalami peningkatan yang signifikan dengan kontribusi 5% atas pendapatan bersih dari sebelumnya yang kurang dari 2% pada periode sebelumnya. Kontribusi penjualan melalui modern trade meningkat dari sekitar 8,5% pada tahun 2018 menjadi sekitar 10%. Pencapaian ini tentu tidak terlepas dari strategi pemasaran yang tepat didukung oleh optimalisasi kapasitas produksi yang mampu memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.
Pada akhir tahun 2019, Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp3,07 triliun, meningkat 11,0% dibandingkan Rp2,76 triliun pada tahun 2018. Pendapatan Perseroan diperoleh dari kinerja penjualan di tiga segmen usaha, yaitu segmen Jamu Herbal dan Suplemen, Makanan dan Minuman serta Farmasi. Segmen Jamu Herbal dan Suplemen masih menjadi kontributor utama bagi pendapatan bersih Perseroan sebesar 67,3%. Segmen Makanan Minuman berkontribusi sebesar 29,0% dan segmen Farmasi memberikan kontribusi sebesar 3,8%.
Perseroan memperoleh laba bersih sebesar Rp807,69 miliar, tumbuh 21,7% dari Rp663,85 miliar pada tahun 2018 dengan marjin laba bersih naik dari 24,0% menjadi 26,3%. Jumlah aset per 31 Desember 2019 naik 6,0% dari Rp3,34 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp3,54 triliun.
Perseroan akan menghadapi tantangan yang lebih berat di tahun 2020 mengingat pertumbuhan ekonomi domestik masih dibayang-bayangi ketidakpastian kondisi global. Di sisi lain, di awal tahun 2020 dunia disentakkan oleh munculnya virus corona baru yang merebak di Wuhan, Tiongkok, yang telah menyebabkan ribuan korban jiwa bahkan puluhan ribu orang menderita pneumonia akut. Wabah pneumonia akibat virus yang kemudian diberi nama COVID-19 itu sudah menyebar dengan cepat ke negara lain. Jumlah kasus positif corona terus meningkat dan menyebabkan ribuan orang meninggal dunia termasuk di luar Tiongkok.
Serangan virus baru ini telah membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga daya tahan tubuh dengan menjalani pola hidup sehat dan mengkonsumsi suplemen kesehatan. Perseroan yang memiliki produkproduk jamu dan obat herbal dengan khasiat yang telah teruji secara klinis harus mengambil peran di posisi terdepan dalam mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan upaya pencegahan atau preventif terhadap gangguan kesehatan.
Industri farmasi, termasuk industri jamu dan obat herbal, merupakan salah satu sektor yang menjadi perhatian Pemerintah karena dinilai sangat berpotensi menjadi sektor andalan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Industri jamu dan obat herbal memiliki masa depan pengembangan yang besar dengan bahan baku sumber daya alam asli Indonesia yang berlimpah. Oleh karena itu, Pemerintah mendorong peran lembaga riset dan perguruan tinggi untuk menghasilkan temuantemuan baru dan inovatif dari manfaat tanaman obat asli Indonesia.
Industri jamu dan obat herbal menunjukkan laju pertumbuhan yang menggembirakan sejalan dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menjalani gaya hidup sehat dan kembali ke produkproduk suplemen kesehatan yang berasal dari bahan baku alami (back to nature). Perkembangan preferensi pasar ini telah menjadi perhatian Dewan Komisaris dan Direksi yang yang secara rutin mendiskusikan perkembangan pasar dan kinerja penjualan. Direksi terus berupaya meningkatkan pangsa pasar baik domestik maupun ekspor melalui berbagai strategi pemasaran yang agresif didukung oleh peningkatan kapasitas dan modernisasi fasilitas produksi.
Dewan Komisaris telah melaksanakan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat dengan berpedoman pada Anggaran Dasar dan Board Manual. Selama tahun 2019, Dewan Komisaris melaksanakan 12 kali rapat yang seluruhnya merupakan rapat gabungan bersama Direksi. Rapat gabungan bertujuan untuk mendapatkan keterangan dan penjelasan langsung mengenai hal-hal yang perlu didalami lebih lanjut agar Dewan Komisaris dapat segera memberikan arahan dan masukan kepada Direksi sesuai fungsi, tugas dan tanggung jawabnya.
Di dalam forum rapat gabungan sepanjang tahun 2019, Dewan Komisaris bersama Direksi antara lain membahas dan mengevaluasi kinerja operasional, pemasaran dan keuangan triwulanan dan tahunan, mendiskusikan rencana penyelenggaraan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa, membahas draft rencana bisnis 2020 dan rencana bisnis 3 tahunan, serta agenda lainnya yang membutuhkan arahan dan masukan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris juga melakukan monitoring untuk memastikan pengendalian internal berjalan dengan efektif, seluruh risiko usaha telah dimitigasi dan tata kelola perusahaan telah dilaksanakan dengan baik.
Komunikasi antara Dewan Komisaris dan Direksi tidak hanya dilakukan melalui forum rapat gabungan, tetapi juga dilakukan melalui komunikasi informal baik berupa telepon, teleconference, email, atau kunjungan ke fasilitas produksi, anak perusahaan, dan saluran distribusi Perseroan. Melalui pertemuan dan pertukaran informasi yang intensif antara Dewan Komisaris dan Direksi, Direksi dapat segera melaporkan berbagai perkembangan terkini mengenai kinerja Perseroan dan Dewan Komisaris memberikan arahan dan pendapatnya, sehingga Direksi dapat mengambil keputusan bisnis yang tepat.
Dewan Komisaris terus memberikan dukungan agar Perseroan senantiasa menjaga komitmen kepatuhan atas semua peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal, termasuk melaksanakan praktik tata kelola perusahaan yang baik (“GCG”). Dewan Komisaris menilai bahwa implementasi GCG di Perseroan telah berada di jalur yang benar. Saat ini Dewan Komisaris memiliki dua Komisaris Independen yang berasal dari luar Perseroan dan memenuhi persyaratan independensi sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
Dalam rangka pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi. Dewan Komisaris berpendapat bahwa komite-komite Dewan Komisaris telah bekerja dengan baik sesuai ketentuan GCG. Komite bekerja aktif menganalisis dan merespons perubahan lingkungan bisnis yang berpengaruh terhadap kinerja Perseroan. Komite juga membantu Dewan Komisaris dalam mengkaji dan menyiapkan tanggapan Dewan Komisaris terkait permintaan persetujuan, dukungan, saran/ nasihat dari Direksi.
Sepanjang tahun 2019, Komite Audit telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan Piagam Komite Audit Perseroan. Tugas-tugas Komite Audit yang dilaksanakan pada tahun 2019 termasuk menelaah dan membahas laporan keuangan konsolidasian tahun 2018 dan laporan keuangan konsolidasian triwulanan 2019, mengevaluasi kinerja akuntan publik dan/atau kantor akuntan publik yang mengaudit Laporan Keuangan tahunan Perseroan tahun buku 2018, memberikan masukan kepada Dewan Komisaris untuk penunjukan akuntan publik dan atau kantor akuntan publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2019, serta memberikan masukan kepada Dewan Komisaris mengenai pembentukan, prosedur, rencana kerja dan temuan Audit Internal.
Komite Nominasi dan Remunerasi bertindak independen dalam memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai nominasi dan remunerasi dari pada anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Komite telah melakukan kajian atas formulasi remunerasi Direksi sebagai tindak lanjut keputusan RUPS Tahunan 9 April 2019 yang memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan gaji dan tunjangan Direksi Perseroan untuk tahun buku 2019, serta usulan pengangkatan Direktur baru Perseroan untuk diusulkan dan disetujui dalam RUPS Luar Biasa tanggal 27 November 2019. Selain itu, Komite Nominasi dan Remunerasi memberi masukan kepada Dewan Komisaris dan manajemen untuk struktur Key Performance Indicators (KPI) 2019 Direksi, evaluasi kinerja Direksi, dan memberikan rekomendasi calon anggota Direksi.
Dewan Komisaris menyambut baik bahwa Perseroan telah memiliki Sistem Pelaporan Pelanggaran atau Whistleblowing (WBS). Selain menyediakan sarana bagi siapapun di dalam organisasi untuk menyampaikan informasi mengenai kecurangan, WBS juga berperan untuk mendeteksi dan mencegah potensi kecurangan sebelum sampai terjadi dan mengakibatkan kerugian perusahaan. Dewan Komisaris melalui Komite Audit telah melakukan evaluasi atas penerapan WBS termasuk mekanisme penanganan dan tindak lanjut pengaduan yang masuk. Dalam penilaian Dewan Komisaris, implementasi WBS saat ini sudah memadai sebagai bagian dari sistem pengendalian internal.
Perjalanan usaha Perseroan secara alamiah telah membentuk sebuah ekosistem yang saling berelasi, saling mempengaruhi, dan saling memberi manfaat satu sama lain. Maka keberlanjutan usaha Perseroan memiliki relevansi yang kuat bagi keseimbangan ekosistemnya baik secara ekonomi, sosial, maupun dalam konteks kelestarian lingkungan.
Dewan Komisaris mendukung program-program tanggung jawab sosial perusahaan (“CSR”) yang digagas Direksi untuk meningkatkan kesejahteraan para petani dan masyarakat desa melalui program desa Rempah, Desa Inspirasi Padi dan Desa Wisata Buah, serta menggali potensi pariwisata desa sekitar Ring-1.
Tradisi Mudik Gratis Sido Muncul telah menjadi momen yang ditunggu-tunggu para penjual jamu gendong, pengecer serta pedagang asongan. Operasi katarak dan bibir sumbing gratis telah memberikan kekehidupan baru yang tak ternilai bagi para penerima manfaatnya.
Di bidang lingkungan, Perseroan berupaya melaksanakan kegiatan produksi secara bertanggung jawab tanpa menimbulkan jejak lingkungan yang merugikan dan senantiasa menerapkan standar kepatuhan yang tinggi dalam pengelolaan lingkungan. Dewan Komisaris menilai bahwa manajemen memiliki program-program pengelolaan lingkungan yang komprehensif dan inovatif mencakup aspek energi, air, emisi, serta limbah cair dan buangan.
Keberhasilan Sido Muncul mengimplementasikan program-program untuk mewujudkan green environment membuahkan penghargaan Proper Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia tiga periode berturut-turut.
Dewan Komisaris mengapresiasi keputusan Direksi untuk menerbitkan Laporan Keberlanjutan Perseroan sejak tahun buku 2018. Laporan Keberlanjutan yang disusun mengacu pada Standar GRI tersebut dapat memberikan gambaran yang lengkap kepada pemangku kepentingan mengenai hal-hal yang telah dilakukan Perseroan di bidang sosial dan lingkungan.
There were no changes in composition of the Company’s Board of Commissioners in 2019.
Nama | Posisi |
Jonatha Sofjan Hidajat | Komisaris Utama |
Johan Hidayat | Komisaris |
Sigit Hartojo Hadi Santoso | Komisaris |
Ronnie Behar | Komisaris Independen |
Eric Marnandus | Komisaris Independen |
Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris, saya menyampaikan terima kasih kepada para pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan. Penghargaan yang tulus saya sampaikan juga kepada Direksi dan segenap karyawan yang telah menunjukkan kerja keras, loyalitas dan dedikasinya demi keberhasilan kita bersama. Semoga Perseroan dapat terus memberikan manfaat terbaik bagi konsumen, mitra usaha, pemegang saham, dan seluruh pemangku kepentingan di masa mendatang.